World Of Warcraft, WoW Pointer 14

POSITIVISME & INTUISIONISME II

TOPIK: POSITIVISME&INTUISIONISME(II)
(24 September 2010)
Substansi : Aksiologi - Etika

Etika Deontologis
Baik dan buruk diukur dari tindakan fisik.

Imperatif kategoris : manusia bertindak atas dasar rasa kewajiban, berlawanan dengan imperatif hipotesis, dimana manusia berbuat karena pamrih.

Kutipan etika deontologis :
- Kant (Formalisme), Benar adalah kehendak rasional dari tugas seseorang untuk sebuah kewajiban.
- Epictetus (Stoisisme), Benar adalah kepasrahan terhadap kewajiban dan tidak peduli terhadap akibatnya.
- St.Paul (Etika Kristen), Benar adalah ketaatan kepada kehandak Tuhan.
- Royce (idealisme), Benar adalah loyalitas untuk kepentingan loyalitas itu sendiri.
- Butler (Intuisionisme), Setiap orang dapat menemukan hukum benar dalam dirinya dan rasa kewajiban untuk melakukannya.

Dua kriteria etika deontologi :
1. Deontologis Tindakan : Saya harus melakukan, karena memang kewajiban.
2. Deontologis Aturan : Saya melakukan, karena sesuai standar aturan.

Etika Teleologis
Baik dan buruk diukur dari akibat tindakan.

Dua kriteria etika teleologis :
1. Utilitarianisme tindakan
2. Utilitarianisme aturan

Kutipan etika teleologis :
- Plato dan Aristoteles, Baik adalah kesenangan atas sesuatu yang baik; pemenuhan tujuan seseorang.
- Epicurus, Baik adalah kesenangan (terutama dalam pikiran), tanpa rasa sakit.
- Bentham & Mill (Utilitarianisme hedonitis), Baik adalah kesenangan tertinggi untuk orang terbanyak.

REFLEKSI :
Prioritas etika deontologis adalah hak individu, dan bukan kebaikan bersama (Freeman, 1994). Para pemikir yang merumuskan teori ini membentang dari Immanuel Kant sampai ke John Rawls. Menurut Kant, setiap orang harus bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip moral universal sebagai acuannya, tanpa terpengaruh dengan tujuan ataupun kepentingan-kepentingan lainnya. Prinsip pertama dari imperatif kategoris adalah, “bertindaklah sehingga maksim-maksim tindakanmu dapat sekaligus juga merupakan hukum yang bersifat universal”. Dengan demikian, suatu penilaian moral haruslah dibuat dengan mengacu kepada prinsip yang menjamin hak-hak asasi manusia, dan bukan melulu pada kebaikan bersama. Sedangkan etika teleologis selalu mengedepankan tercapainya tujuan, dan pencapaian tujuan itu diwujudkan dengan menghalalkan segala cara. Mengenai proses, Aristoteles berkata bahwa sesungguhnya semua makhluk hidup sesungguhnya bergerak menuju proses penyempurnaan (teleologis).

DISKUSI :
Sebutkan kelebihan dan kekurangan dari etika deontologis dan teleologis!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar