Diposting oleh
Group Jerome Frank
|
(14 September 2010)
TOPIK: RASIONALISME & EMPIRISME
SUBSTANSI
· Rasionalisme
Epistemologi : Rasionalisme
Sumber pengetahuan adalah rasio (akal budi) manusia.
Tokohnya : Rene Descartes (1596-1650)
- Mulailah dari keraguan (skeptisme)
- Cogito ergo sum! Rasio adalah indikator kebenaran yang universal (logika), bahkan indikator baik buruk secara moralitas (etika)
- Metodenya harus pasti, yaitu metode matematika à Skeptisme metodikal (metodologikal) = menggunakan keraguan untuk mencapai pengetahuan sejati
- Berangkat dari intuisi (sesuatu yang tak terbantahkan secara rasional) dan deduksi
Menurut Rene Descartes Aku berpikir maka Aku Ada.
Contoh:
Seandainya kubayangkan kepalaku lepas dari tubuhku, apakah aku masih ada?
Tiga persyaratan keyakinan Descartes:
1. Kepastian = kemustahilan untuk dibantah, harus rasional, jelas, dan berbeda dari keyakinan lainnya. Rasio manusia mampu melakukan ini karena sudah bawaan (Teori Ide Imate)
Contoh: Kepastian tentang Tuhan, benda-benda fisik, hukum kausal.
2. Kepastian = keyakinan terakhir, tidak digantungkan pada keyakinan lainnya
3. Kepastian = harus tentang sesuatu yang eksis
Cara berpikir rasionalisme sama dengan cara berpikir apriori.
Cirinya: menggunakan logika deduktif (premis mayor-premis minor).
· Empirisme
Empirisme berdasarkan pengalaman.
Contoh: Kita bisa berpikir rasional tentang kapan dunia ini berakhir?
Tokoh dari empirisme:
1.John Locke (1632-1704)
- Pengetahuan sederhana
Tidak ada ide bawaan! Tabula rasa. Pengalaman itulah yang direfleksikan menjadi ide.
- Pengetahuan kompleks
Apa yang didapat dari indera itu tidak dianggap pasif oleh rasio. Rasio mengolahnya.
Ada juga pengetahuan yang objektif (kualitas primer), seperti luas, berat, gerakan, dan jumlah (mengikuti Descartes). Indera manusia umumnya sampai pada subjektivitas.
2. George Berkeley (1685-1753)
Pengalaman bukan mempersepsikan fisik benda, tetapi persepsi tentang sifat (kualitas) nya saja. Jadi, tidak ada kualitas primer, yang ada hanya kualitas sekunder saja.
3. David Hume (1711-1776)
Ada 2 jenis persepsi manusia, yaitu kesan dan gagasan. Kesan dan gagasan terdiri dari :
- Gagasan sederhana (tunggal ), muncul dari kesan sederhana, langsung terkait dengan satu konsep tertentu.
- Gagasan kompleks, muncul dari kesan kompleks. Tidak terkait langsung pada satu konsep, tetapi bisa dipecah menjadi banyak gagasan sederhana.
Jika tidak ada kesan, tidak ada gagasan.
Transeden adalah lepas dari pengalaman.
Imanen adalah tidak lepas dari pengalaman.
Kalau transeden tanpa imanen, maka tidak ada makna.
Contoh: Surga dan Neraka.
Manusia terbiasa membuat gagasan-gagasan kompleks, melalui 3 cara, yakni atas dasar kemiripan, kedekatan, dan kausalitas.
Pendapat Roger Geary:
· REFLEKSI :
Empirisme dan rasionalisme merupakan aliran-aliran yang ada dalam cara berpikir filsafat. Rasionalisme merupakan sumber pengetahuan yang berasal dari akal budi manusia. Sedangkan empirisme merupakan sumber pengetahuan yang berdasarkan pada pengalaman. Manusia mendapatkan ilmu pengetahuan dari pengalaman yang didapatkannya (empiris) dan juga logika yang mereka miliki (rasional) dari pengalaman tersebut. Manusia terus-terusan mengolahnya dengan cara berpikir sehingga menghasilkan suatu ilmu pengetahuan.
· DISKUSI :
1. 1. Jelaskan contoh dari empirisme yang hanya terkait dengan kualitas sekunder!
2. 2. Apakah cara berpikir rasionalisme sama dengan cara berpikir apriori? Jika sama, apakah cara berpikir tersebut dapat digunakan dalam kehidupan manusia sehari-hari?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar