World Of Warcraft, WoW Pointer 14


Jurnal II
(20 Agustus 2010)

TOPIK : PENGANTAR FILSAFAT
SUBSTANSI :
1.    Filsafat sebagai induk ilmu
Filsafat akan menjawab pertanyaan-pertanyan yang tidak bisa dijawab oleh ilmu pengetahuan yang lain. Sebagai induk ilmu, filsafat sendiri haruslah berupa suatu ilmu. Untuk menjadi suatu ilmu, filsafat harus memenuhi ciri-ciri ilmu yaitu;
·           obyek (dapat berupa material ataupun formal)
·           sistematika (cabang-cabang)
·           metode (teknik penyelidikan)
·           universalitas (keterimaan intersubjektif)

2.    The Seven Liberal Arts
Sampai tahun 1500, ada 79 Universitas di Eropa.
The Seven Liberal Arts (Artes Liberales) diajarkan dalam bentuk Studium Generale kemudian disebut humaniora.
Humaniora
à dari kata 'humanus' dan 'humanior' à ilmu yang membuat manusia yang lebih manusiawi.
Tujuh liberal arts tadi terdiri dari 2 (dua) kelompok studi yaitu:
·      Trivium mencakup : ilmu gramatika, retorika, dan dialektika dimana ketiganya menekankan filosofi bernalar.,
·      Quadrivium mencakup : ilmu musik, aritmetika, geometri, dan astronomi yang menekankan filosofi berhitung.

3. Sistematika filsafat.
a. Metafisika/Ontologi :
- Teodicea (teologia)
tentang adanya Tuhan
- Kosmologia
tentang adanya alam
-Antropologia
tentang adanya manusia
(Contoh : Apakah kita ada di ruangan ini?)
b. Epistemologi = filsafat pengetahuan
:
- Filsafat ilmu;
- Metodologi;
- Logika, yang merupakan filsafat berpikir.
(Bagaimana kita bisa tahu bahwa kita ada di ruangan ini?)
c. Aksiologi
= Filsafat nilai/ tujuan yang ingin dicapai.
Terbagi menjadi:
- Etika yaitu filsafat moral atau perilaku tentang baik/buruk.
- Estetika yaitu filsafat keindahan tentang indah/tidak indah.
(Apakah layak saya ada di ruangan ini?)
*Ketiga pertanyaan ini akan menjadi pilar dari semua pertanyaan yang ada

4. .  Universalitas Filsafat 
Universalitas filsafat artinya filsafat itu dapat diterima secara intersubyektif.

  • Karl Popper (1906-1994)
semua ilmu harus terbuka untuk diuji, jika tidak, ilmu tersebut akan  menjadi pengetahuan (non-ilmiah), seperti agama.”
Metode Karl Popper dalam menguji kebenaran suatu ilmu dikenal sebagai falsifikasi, yaitu suatu metode untuk menguji ilmu pengetahuan dengan cara menunjukkan ketidakbenarannya (falsifikasi)

P1 – TS – EE – P2

             P1 = ilmu pengetahuan
             TS = fakta yang menyalahkan P1
             EE = evaluasi kritis atas TS untuk maksud membuang atau mengkoreksi TS
             P2 = hasil dari perkembangan P1 setelah difalsifikasi oleh TS

  • Thomas Khun (1922 - 1996)
ada 2 tahap terjadinya perubahan(tradisi) ilmu pengetahuan, yaitu:
- Pada tahap normal, harus ditemukan penyimpangan (krisis). Kritik diajukan secara tidak langsung
- Pada tahap awal revolusi paradigma/cara pandang baru diperlukan mengganti yang lama.

REFLEKSI
Untuk  menjawab pertanyaan-pertanyan yang tidak bisa dijawab oleh ilmu pengetahuan yang lain, dapat digunakan ilmu filsafat. Filsafat melihat suatu objek secara menyeluruh, integral, serta radikal,sementara cabang ilmu yang lain melihat suatu objek menurut sudut pandangnya (objek formalnya) masing-masing.
The Seven Liberal Arts (Artes Liberales) diajarkan dalam bentuk Studium Generale kemudian disebut humaniora. Humaniora  à ilmu yang membuat manusia yang lebih manusiawi.
Metode-metode uji kebenaran bisa diterapkan pada semua ilmu pengetahuan. Dengan didapatnya kesalahan-kesalahan atas teori-teori ilmu pengetahuan yang ada sebelumnya, maka ilmu pengetahuan itu baru dapat berkembang dengan munculnya teori-teori lama yang ditemukan kesalahan-kesalahannya.

DISKUSI
Apakah semua orang (baik pakar maupun orang awam) melakukan metode uji kebenaran terhadap suatu hal?

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar